1. Pakaian kebesaran/ longgar dan tidak pas di badan
Baju yang longgar / kebesaran hanya cocok di pakai di rumah untuk bersantai. Janganlah Anda gunakan pada waktu berpergian ke tempat resmi, hangout, cafe dll. Kecuali jika memang Anda ingin sekali terlihat seperti orang-orangan sawah.
2. Memakai dasi dengan baju lengan pendek
Akan lebih baik jika Anda mengenakan dasi dengan baju lengan panjang. Dasi dengan baju lengan pendek terlihat seperti orang kelas bawah, atau rocker yang ingin konser
3. Sepatu kotor
Tahukah anda, bahwa wanita sangat sensitif dengan kebersihan dan kerapihan? Mereka akan mengetahui Anda bersih atau tidak dengan cepat hanya dengan melihat sepatu Anda. Pastikan sepatu Anda bersih mengkilap sebelum keluar rumah.
4. Sepatu berkerut
Usahakan memiliki beberapa pasang sepatu untuk menjalankan aktifitas Anda. Sepatu berkerut akibat sepatu Anda sering digunakan tanpa istirahat. Setidaknya jika Anda memiliki beberapa sepasang sepatu, sepatu akan awet dan tahan lama
5. Celana kepanjangan
Celana yang kepanjangan hingga menyentuh tanah dan menyeret-nyeret, ada baiknya untuk di potong. Atau jika tidak sempat lipatlah bagian yang kepanjangan tersebut ke dalam, bukan keluar.
6. Pemilihan warna kaus kaki yang salah
Samakan warna kaus kaki yang anda kenakan dengan warna celana Anda, bukan pada sepatu. Itu akan terlihat lebih baik dan serasi.
7. Pemilihan warna sabuk / belt / ikat pinggang
Samakan warna ikat pinggang yang Anda kenakan dengan warna sepatu. Jika ikat pinggang Anda mengkilap, pastikan sepatu anda juga mengkilap.
8. Baju berkancing, dengan semua kancing tertutup
Jelas jika Anda melakukan hal ini, anda akan terlihat seorang yang tertutup dari segi psikologis. Pastikan minimal ada kancing terbuka satu dari semua kancing yang ada. Kecuali jika Anda mengenakan dasi.
9. Kaos kaki yang tidak cukup panjang
Anda tidak ingin semua bulu kaki Anda terlihat bukan? Apalagi ketika Anda duduk dengan kaki menyilang. Pastikan panjang kaus kaki Anda setinggi betis. Jangan kurang dari itu.
10. Pakaian kusut
Bukan berarti Anda harus membawa setrika kemanapun Anda pergi. Usahakan ketika Anda membeli pakaian, pakaian tersebut tidak mudah kusut.
11. Memakai terlalu banyak warna
batasi masing-masing pakaian Anda dengan maksimal tiga warna atau nuansa yang terkoordinasi untuk menjaga pandangan.
Kali ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil. Dikisahkan, sebuah pensil akan segera dibungkus dan dijual ke pasar. Oleh pembuatnya, pensil itu dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya. Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil. Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.
“Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. Kamu boleh melakukan fungsi apa pun, tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis. Kalau kamu gagal berfungsi sebagai alat tulis. Macet, rusak, maka tugas utamamu gagal.”
“Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman. Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal”.
“Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia”.
“Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu”.
“Kelima. Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya. Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat”.
Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya.
Teman2, pensil-pensil ini mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini. Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini. Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita, akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna.Yang penting, hingga pada akhir kehidupan kita ada karya ataupun hasil berharga yang mampu kita tinggalkan. Tentu saja tidak perlu yang heboh dan spektakuler.
Bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini. Ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu untuk digenapi dan diselesaikan.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepadaKu” Allah telah bersabda. Maka hanya yang tetap pada jalur tujuan penciptaanlah yang sesungguhnya yang berhasil. Yang paling banyak berguna bagi manusia yang lain lah yang paling berguna.
Story regards to Anthony Dio Martin
Email regards to Nisabila
Picture regards to istockphoto
thanks to DadanRamdani's blog